Festival kuliner non-halal yang bertajuk Festival Kulineran Pecinan Nusantara yang digelar di Solo Paragon Mall kembali dibuka Kamis (5/7/2024). Festival makanan ini sebelumnya sempat diprotes oleh ormas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Chief Marketing Communication Solo Paragon Mall, Veronica Lahji menjelaskan duduk perkara kejadian ini berawal ketika pada hari pertama pembukaan acara tersebut muncul informasi bahwa ada pihak yang kurang berkenan pada festival makanan ini. “Acara ini digelar di Paragon Mall, 3-7 Juli 2024, ” ucapnya.
Lantas, munculnya informasi tersebut pihak manajemen Solo Paragon Mall berinisiatif untuk menutup sementara festival kuliner tersebut. Menurut dia, imbauan untuk menutup sementara festival kuliner untuk kebaikan bersama sambil menunggu arahan terbaik dari pemerintah dan pejabat keamanan setempat
Vero memastikan bahwa kegiatan festival kuliner non-halal itu telah mengantongi izin penyelenggaraan acara dari kepolisian setempat. Ia menyebutkan, acara ini sudah mendapatkan izin dari Polsek Banjarsari.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pejabat setempat yang lainnya serta tokoh masyarakat sebelum acara ini dimulai,” sebutnya.
Sehari selepas tutup, Festival Kulineran Pecinan Nusantara ini kembali dibuka pada Kamis (4/7). Festival makanan kembali dibuka usai pihaknya melakukan koordinasi dengan pejabat Muspida Kota Solo, Kapolresta Solo, Dandim Solo, Kesbangpol Solo, Satpol PP dan tokoh masyarakat.
“Setelah berkoordinasi dan berdiskusi diperbolehkan untuk buka dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan, ” ucapnya.
Beberapa syarat yang ditentukan, di antaranya area festival makanan ini ditutup kain semuanya keliling. Syarat kedua, dari atas ditutup kain tapi tidak bisa rapat sekali nanti takutnya ada apa-apa bisa kebakaran.
“Pintu masuk hanya tertentu karena kemarin kalau tidak ditutup terbuka total. Lha ini mungkin dua atau tiga titik untuk pintu masuk,” jelasnya.
Di pintu masuk itu, Veronica menyebutkan terdapat petugas keamanan yang berjaga. Mereka bertugas untuk menyaring siapa saja yang boleh masuk ke acara festival kuliner non-halal itu.
“Pengunjung-nya sudah jelas bahwa di situ adalah festival kuliner non-halal yang ditempelkan di pintu masuk depannya. Apabila itu berhijab itu tidak boleh masuk. Di dalam pun tidak boleh ada karyawan yang bertugas di stan tersebut entah sebagai kasir kalau berhijab,” ujarnya.
Sebelumnya, Humas DSKS, Endro Sudarsono menyampaikan keberatan secara tertulis kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Polresta Solo terkait kegiatan festival kuliner non halal yang digelar di Solo Paragon Mall 3-7 Juli 2024. DSKS menilai bahwa festival kuliner tersebut menimbulkan keresahan di masayrakat.
“Warga masyarakat resah karena terlalu vulgar,” kata dia setelah menyerahkan surat ke Prokompim Setda Kota Solo, Rabu (3/7/2024).
Kemudian, Endro pun mencoba membandingkan penyelenggaraan festival kuliner non halal yang diselenggarakan di daerah lain yang tidak terlalu vulgar dalam mempublikasikan acara festival tersebut.
“Di Sukoharjo atau di mana ada juga kegiatan seperti itu dan tidak begitu vulgar. Terus yang di sini publikasinya di media sosial masif sekali dan balihonya besar sekali. Kita takut teman-teman yang lainnya, yang milenial, keterbatasan agamanya, kemudian merasakan enak, nambah lagi, repot kita nanti. Ikut bertanggung jawab,” jelasnya.