Solokini.com, Solo – Nilai transaksi dalam ajang Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 telah menembus angka Rp7,2 triliun meski belum genap berlangsung sebulan.
Ketua Panitia SRGS 2025, Ferry Septha Indrianto mengungkapkan hal tersebut usai kunjungan monitoring dan evaluasi (monev).
“Alhamdulillah, hari ini kami bersama teman-teman Kadin se-Solo Raya telah merekap dan mencatat nilai transaksi yang telah tercapai hingga saat ini, yakni Rp7,2 triliun,” ungkapnya, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, hampir semua tenant dan merchant pusat perbelanjaan di Solo ikut berpartisipasi aktif. Termasuk gerai besar seperti MAP, Matahari, dan Sport Station.
Peningkatan transaksi juga dirasakan di sejumlah kabupaten penyangga seperti Karanganyar dan Sragen. Kedua kabupaten tersebut menunjukkan geliat ekonomi cukup signifikan.
Kata Ferry Septha Indrianto, wilayah-wilayah ini mencatat pertumbuhan transaksi yang menjanjikan, menjadi indikator bahwa efek SGS terasa merata.
“Kita melihat perputaran ekonomi di Solo Raya meningkat. Ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi antar kabupaten/kota efektif menggeliatkan ekonomi regional,” jelasnya.
SGS 2025 tak hanya menyasar sektor perdagangan, tetapi juga pariwisata, transportasi, jasa keuangan, hingga investasi.
Menjelang akhir Juli, sektor investasi pun diharapkan bisa ikut terdongkrak melalui agenda Solo Raya Trade Tourism and Investment Expo (STTIE) 2025.
Gelaran STTIE 2025 akan berlangsung di De Tjolomadoe Convention and Heritage, Colomadu, Karanganyar pada 30 Juli – 3 Agustus 2025.
“Masih banyak data transaksi yang belum masuk. Pekan depan kami akan keliling ke setiap daerah untuk menyinkronkan dan mentabulasi data,” kata Wakil Ketua Panitia SGS 2025, Daryono.
“Ini tahun pertama, jadi wajar jika masih banyak penyesuaian. Namun potensi perputaran uang di Solo Raya sangat besar,” imbuhnya.
Event SGS 2025 ini merupakan pelaksanaan pertama program diskon dan promosi besar-besaran yang digelar lintas daerah di wilayah Eks-Karisidenan Surakarta.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku usaha, SGS 2025 diharapkan menjadi penggerak ekonomi tahunan yang berkelanjutan.