UNS Gelar Pembekalan KKN untuk Jaminan Sosial

Pembekalan KKN di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS, Rabu (25/6/2025).

Solokini.com, Solo – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata (UPKKN) memberikan pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN periode Juli–Agustus 2025.

Fokus pembekalan KKN pada materi Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan program KKN di lapangan.

Pembekalan KKN berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS dan disiarkan secara langsung melalui YouTube UNS Official, Rabu (25/6/2025).

Sekretaris Direktur Direktorat Kemahasiswaan UNS, Danang Tomi Harjanto secara resmi membuka acara pembekalan KKN Periode Juli–Agustus 2025.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran KKN sebagai bentuk penguatan keilmuan mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat.

Danang Tomi Harjanto menyampaikan, KKN harus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.

“KKN ini sangat penting bagi mahasiswa, ini merupakan bagian dari penguatan dalam bidang pengembangan keilmuan di masyarakat,” terangnya, Rabu (25/6/2025).

“Yang mestinya bisa menyelesaikan masalah dan membantu masyarakat menyelesaikan dan mencari solusi. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan masyarakat,” lanjutnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa menjalankan program KKN dengan semangat, menjaga nama baik almamater, dan menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat serta perangkat desa.

Pihaknya menekankan pentingnya kekompakan dalam kelompok dan koordinasi yang aktif dengan dosen pembimbing lapangan.

“Kami berharap KKN ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Tetap semangat, jaga nama baik almamater,” tegas Danang Tomi Harjanto.

“Buat kekompakan yang sekuat-kuatnya di dalam kelompok dan bina hubungan yang terbaik dengan masyarakat maupun perangkat. Serta selalu berkoordinasi dengan dosen pembimbing lapangan,” tambahnya.

Tak lupa, ia juga mengingatkan para mahasiswa peserta KKN untuk selalu berhati-hati dan menjaga kesehatan selama pelaksanaan KKN.

“Hati-hati dan selalu menjaga kesehatan,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Bidang Kepesertaan Khusus BPJS Ketenagakerjaan, Taufiqurahman.

Baca Juga :  LSP UMS Gelar Pelatihan Asesor Kompetensi, 23 Dosen Siap Jadi Garda Depan Sertifikasi

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kemampuan komunikasi dan penyelesaian masalah dalam tim selama pelaksanaan KKN.

“Kunci keberhasilan dalam sebuah tim adalah komunikasi dan problem solving. Berkomunikasi dengan anggota kelompok dan mengatasi masalah dengan kepala dingin,” paparnya.

Taufiqurahman juga menegaskan bahwa selama menjalankan KKN, para peserta harus merasa tenang dan aman dari risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, para peserta KKN akan mendapatkan perlindungan Jaminan Sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

Meski demikian, ia tetap berharap agar seluruh peserta diberikan keselamatan dan terhindar dari insiden apapun di lapangan.

Selain itu, Taufiqurahman mendorong para mahasiswa untuk turut menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat di lokasi KKN.

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Pihaknya juga menjelaskan secara singkat mengenai peran penting BPJS Ketenagakerjaan bagi para tenaga kerja sebagai bentuk perlindungan atas risiko-risiko kerja yang mungkin terjadi.

Selanjutnya, Kepala Seksi Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata, Nurhadi menyampaikan arahan umum.

Nurhadi menekankan pentingnya menjaga etika dan citra almamater selama pelaksanaan KKN. Ia juga mengingatkan para peserta membawa nama UNS saat berada di lokasi KKN.

Selain itu, Nurhadi juga menyampaikan agar peserta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun dan norma yang berlaku di masyarakat setempat.

Hal ini penting karena lingkungan KKN memiliki budaya yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dalam kelompok sebagai bentuk tanggung jawab kolektif.

“Setiap kegiatan, setiap aktivitas seyogyanya dikerjakan oleh tim, bukan sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nurhadi menyoroti pentingnya sikap adaptif terhadap kondisi sosio-kultural di lokasi KKN, yang umumnya berada di wilayah pedesaan atau pinggiran kota.

Ia menyampaikan, masyarakat di daerah tersebut memiliki karakteristik tersendiri, termasuk potensi sikap apatis di daerah pinggiran kota.

Baca Juga :  Jadi Pembicara Kunci KPHI ke-2, Guru Besar Ilmu Lingkungan UNS Dorong Literasi Hijau

“Dengan adanya perbedaan tersebut, kami berharap agar para peserta KKN lebih arif dalam menghadapi masyarakat setempat,” ujarnya.

Sebagai penutup, ia mengimbau agar setiap peserta segera melapor ke pihak kampus jika menghadapi kendala atau situasi darurat selama menjalankan program KKN.

Peserta juga mendapatkan materi bertema “Sosialisasi Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan” oleh Ary Yusdianto dari BPJS Ketenagakerjaan KCI Surakarta.

Ary Yusdianto menjelaskan perbedaan mendasar antara BPJS Kesehatan (Askes) dan BPJS Ketenagakerjaan (Jamsostek). Sebab keduanya merupakan lembaga yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula.

Pihaknya menekankan, BPJS Ketenagakerjaan sangat penting dimiliki oleh para tenaga kerja sebagai bentuk perlindungan atas risiko kecelakaan kerja.

“Bagi para tenaga kerja sangat dianjurkan untuk memiliki BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin jika terkena risiko kecelakaan saat bekerja,” jelasnya.

UNS telah menjalin kemitraan dengan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga seluruh peserta KKN secara otomatis mendapatkan perlindungan selama menjalankan tugas di lapangan.

Ia mendorong para peserta KKN untuk turut menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat desa yang masih aktif bekerja.

Menurutnya, hal ini merupakan kontribusi nyata mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya jaminan sosial di tengah masyarakat.

“Dengan menyosialisasikan BPJS Ketenagakerjaan, maka mahasiswa peserta KKN sudah turut ikut serta menegakkan keadilan sosial bagi masyarakat melalui jaminan sosial,” tegas Ary Yusdianto.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Dody Ariawan mengingatkan peserta KKN untuk selalu berhati-hati selama di lokasi penugasan serta menjaga keselamatan diri.

Ia berharap seluruh rangkaian program KKN dapat berjalan lancar tanpa terjadi insiden.

“Semoga acara KKN nanti bisa berlangsung dengan lancar. Sehingga para peserta juga bisa mendapatkan nilai KKN yang maksimal,” pungkasnya.

Berita sebelumyaPilar Budaya Indonesia Bawa Seni Budaya Indonesia ke Eropa
Berita berikutnyaProdi Fisika UNS Kenalkan Teknologi Kemagnetan di MAN 1 Grobogan