Turunkan Angka Stunting, Pemkot Solo Rutin Gelar “Ndulang Bareng”

Wawali Solo Astrid Widayani menyuapi seorang anak saat kegiatan Ndulang Bareng di Laweyan, Kamis (7/8/2025).

Solokini.com, Solo – Untuk menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Surakarta (Solo) rutin menggelar program “Ndulang Bareng” di tiap kelurahan.

“Ndulang bareng” adalah kegiatan gotong royong atau bersama-sama dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah stunting, terutama pada anak-anak.

“Ndulang” adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti menyuapi. Sedangkan kata bareng artinya bersama-sama.

Namun dalam konteks ini, makna Ndulang Bareng menjadi lebih luas, bukan sekedar menyuapi anak secara bersama-sama.

Melainkan, memberikan perhatian, dukungan, dan bantuan kepada anak-anak yang berisiko stunting atau yang mengalami stunting.

“Ndulang bareng” menekankan pada kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait untuk mengatasi stunting.

Program “Ndulang bareng” ini melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti kader posyandu, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu PKK.

Kegiatan berupa penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang, pembagian makanan tambahan yang bergizi, kegiatan makan bersama dengan menu sehat dan bergizi untuk anak-anak.

Baca Juga :  KAI Wisata Hadirkan 5 Promo Spesial HUT ke-80 RI

Selain itu, dilakukan pemantauan kesehatan anak-anak secara berkala, termasuk berat badan, tinggi badan, dan perkembangan lainnya.

Sebagai salah satu upaya penanganan stunting, Ndulang Bareng menjadi kesempatan untuk memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi dan pemeriksaan kesehatan.

Tujuannya, untuk memberdayakan masyarakat agar lebih peduli dan aktif dalam upaya pencegahan stunting. Serta memberikan dukungan bagi keluarga yang membutuhkan.

Agenda ini sudah diselenggarakan di beberapa wilayah di Kota Solo, di antaranya, Kelurahan Joyotakan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Sewu, dan Laweyan.

Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani terjun langsung pada kegiatan Ndulang Bareng di Laweyan, Kamis (7/8/2025).

“Ini termasuk dalam salah satu program stunting di Kota Solo. Kita ada program dapur sehat atau Dahsyat. Kami kolaborasikan program Pemkot dengan TNI AD yaitu TMMD,” tuturnya.

Baca Juga :  Tim Wasev Mabes TNI Kunjungi TMMD Reguler Ke-125 di Wilayah Kodim 0735/Surakarta

“Secara langsung kita saksikan ada kolaborasi dari ibu-ibu kader PKK memasak olahan gizi. Untuk masyarakat khususnya yang kena resiko sasaran stunting baik ibu hamil maupun balita.” lanjutnya.

Menurut Astrid Widayani, kegiatan untuk menangani stunting ini dilaksanakan rutin setiap hari selama enam bulan di Kota Solo.

“Harapannya pastinya angka stunting berkurang lebih ke arah tidak hanya fokus pada program gizi tapi juga meningkatkan kepedulian masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, stunting tidak hanya diukur dari berat atau tinggi anak saja. Tetapi juga menyasar pada generasi muda hingga ibu hamil.

“Bagaimana generasi muda merencanakan kehamilan dengan baik. Ibu hamil juga lebih paham wawasannya tentang kesehatan ibu dan anak. Termasuk sanitasi dan kebersihan,” pungkasnya.

Berita sebelumyaPerlu Perpanjang SIM dan STNK Hingga Bikin Paspor? Langsung Saja ke MPP Goes to Mall di Solo Square
Berita berikutnyaPT Panen Raya Bersama Jajang Hidayat Gelar Pelatihan Skill Selling, Menjadi Negosiator Handal