Solokini.com, Solo – Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, yang wafat di usia 77 tahun, terus menerima penghormatan terakhir dari berbagai tokoh penting.
Hari ini, Selasa (4/11/2025), Sultan Hamengkubuwono (HB) X dan Paku Alam X, dari Keraton Yogyakarta, secara langsung melayat ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Sebagai informasi, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi wafat pada Minggu, 2 November 2025, pagi hari setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo.
Rencananya, jenazah beliau akan dimakamkan di Astana Raja-raja Mataram Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (5/11/2025).
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, tiba di Keraton Kasunanan Surakarta pada pukul 11.53 WIB didampingi GKR Hemas, serta putra dan menantunya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DIY yang juga Adipati Pura Pakualaman, Paku Alam X (GKBRAA Paku Alam), telah tiba lebih dulu pada pukul 10.38 WIB. Ia disambut putra mahkota PB XIII, KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendro Mataram Purboyo.
Keduanya langsung menuju lokasi persemayaman di Sasana Parasdya.
Bersama-sama mereka melihat wajah PB XIII yang disemayamkan dalam peti. Serta memimpin doa bersama sebelum akhirnya meninggalkan Keraton Surakarta untuk kembali bertolak ke Yogyakarta.
Usai melayat, Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan duka cita mendalam dan mendoakan kelancaran prosesi pemakaman.
“Saya menyampaikan duka cita. Dan itu sudah saya sampaikan beberapa hari yang lalu,” tutur HB X.
“Semoga semuanya berjalan lancar tidak ada halangan. Semoga Keraton Surakarta Kasunanan ini juga aman-aman saja, nyaman-nyaman saja begitu,” lanjutnya.
Sultan HB X juga menyuarakan harapannya agar regenerasi di Keraton Surakarta dapat berjalan dengan baik. Hal ini dianggap penting sebagai bagian dari tugas bersama untuk menjaga tradisi luhur kedua keraton.
“Ya semoga regenerasi juga tetap bisa berjalan dengan baik. Karena bagaimanapun kami bagian dari yang harus menjaga tradisi, baik yang di Surakarta maupun yang di Yogyakarta,” papar HB X.
“Jadi harapan saya juga sama. Bagaimana kita bisa meneruskan dengan langgeng dengan segala menjadi bagian dari Republik Indonesia,” tandasnya.
Kedatangan Sultan HB X dan Paku Alam X menegaskan solidaritas antar dua pusat budaya Mataram ini dalam menghadapi masa berkabung. Serta menunjukkan dukungan bagi keberlangsungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
