Solo Safari Jadi Lokasi Pertama Roadshow IAPVC 2025, Sinergi Konservasi dan Kreativitas

Roadshow Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2025 di Solo Safari, Sabtu (5/7/2025).

Solokini.com, Solo – Solo Safari menjadi lokasi pertama Roadshow Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2025, wujud sinergi antara konservasi dan kreativitas.

IAPVC 2025 merupakan kampanye konservasi satwa liar dengan karya visual.

Kompetisi fotografi dan videografi satwa terbesar di Indonesia ini mulai roadshow di Solo Safari, kota Surakarta (Solo), Sabtu (5/7/2025).

Dengan semangat pelestarian dan edukasi melalui lensa kamera, IAPVC 2025 mengusung tema “The Picture of Secret Nature”.

Roadshow IAPVC mengajak masyarakat untuk menyelami keindahan alam yang tersembunyi, jarang terlihat, namun banyak makna.

Solo Safari menjadi titik penting karena kekayaan fauna, keunikan konservasi modern, dan keterlibatan aktif komunitas kreatif di wilayah ini.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan pariwisata ke Jawa Tengah. Khususnya ke destinasi edukatif dan ramah keluarga seperti Solo Safari.

Kegiatan dimulai dengan diskusi interaktif bersama fotografer profesional, dan sosialisasi kompetisi IAPVC 2025.

Board of Advisory Taman Safari Indonesia, Agus Santoso menjelaskan, acara ini akan membuka ruang kolaborasi lintas generasi dan profesi.

“Kami ingin setiap orang, dari fotografer profesional hingga anak muda yang baru belajar memotret, punya kesempatan untuk menyuarakan cinta terhadap satwa liar,” tuturnya.

Baca Juga :  Bandara Adi Soemarmo Kembali Hadirkan Penerbangan Umrah Rute Solo-Jeddah

“Lewat gambar, kita bisa menggerakkan hati,” lanjut Agus Santoso.

Pendaftaran IAPVC 2025 terbuka untuk umum, baik warga negara Indonesia
maupun warga negara asing yang berdomisili di Indonesia. Mulai dari fotografer profesional, pelajar, kreator digital, hingga peserta umum.

Kompetisi IAPVC 2025 ini menyediakan total hadiah ratusan juta rupiah untuk beberapa kategori juara, yakni :

  1. Indonesian Endemic
    Kategori khusus untuk foto satwa endemik Indonesia, sebagai bentuk apresiasi dan kampanye pelestarian satwa asli Indonesia yang unik dan langka.
  2. Wildlife Category (untuk peserta nasional dan internasional)
    Menampilkan momen kehidupan satwa liar di habitat aslinya, terbuka untuk peserta dari seluruh dunia.
  3. Photo Enthusiast (10–18 Tahun)
    Kategori khusus untuk peserta muda usia 10–18 tahun yang ingin menunjukkan karya terbaiknya dalam dunia fotografi satwa.
  4. Roadshow Category
    Kategori khusus bagi peserta yang hadir langsung di Roadshow, di Solo Safari, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Prigen. Kategori ini menantang peserta untuk memotret momen terbaik selama event berlangsung.
  5. Social Media Photo & Video
    Kompetisi foto dan video satwa melalui unggahan media sosial dan terbuka untuk umum.
Baca Juga :  BPC PHRI Surakarta Gelar Breakfast Festival di CFD, Meriahkan Solo Raya Great Sale

Kategori-kategori tersebut dirancang untuk merangkul seluruh kalangan. Mulai dari fotografer profesional, pegiat konservasi, hingga generasi muda yang aktif di media sosial.

Perjalanan IAPVC 2025 tak lepas dari dukungan berbagai mitra. Yang percaya bahwa kepedulian terhadap alam harus menjadi bagian dari gaya hidup dan budaya populer.

Pada roadshow ini, Taman Safari Indonesia berkolaborasi bersama berbagai brand yang turut mengangkat pentingnya edukasi dan pelestarian satwa melalui pendekatan kreatif

Antara lain, Aice, Tiket.com, Bank Mandiri, Pocky, Cap Panda, Wong Coco, dan Mayora Group.

Sinergi ini membuktikan gerakan konservasi melibatkan banyak sektor. Mulai dari edukasi, pariwisata, kuliner, hingga keuangan, untuk menciptakan perubahan nyata.

IAPVC telah hadir selama lebih dari 30 tahun sebagai wadah ekspresi dan edukasi berbasis visual. Yang memadukan seni, teknologi, dan pesan konservasi.

Karya pemenang akan mendapatkan penghargaan bergengsi dan ditampilkan dalam pameran nasional.

Berita sebelumyaMengapa Sebagian Orang Memilih Tidur Saat Libur? Ini Penjelasan Para Ahli
Berita berikutnyaIAPVC 2025 di Solo Safari, Kompetisi Sekaligus Kampanye Konservasi dan City Branding