Solo Raya Great Sale 2025 Target Transaksi Rp 10T, Wujud Nyata Aglomerasi Ekonomi Regional

Pembukaan SGS 2025 secara resmi ditandari dengan membawa troli belanja, berlangsung di kawasan Ngarsopuro, Solo, bersamaan dengan agenda CFD, Minggu (29/6/2025).

Solokini.com, Solo – Gelaran Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 menargetkan transaksi Rp 10 triliun, wujud nyata aglomerasi ekonomi regional.

Pembukaan SGS 2025 secara resmi berlangsung dalam semangat kebersamaan di kawasan Ngarsopuro, Solo, bersamaan dengan agenda Car Free Day (CFD), Minggu (29/6/2025).

Solo Raya Great Sale ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pembangunan ekonomi kawasan melalui aglomerasi lintas sektor dan wilayah.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto, menyampaikan, SGS 2025 merupakan momentum strategis mewujudkan visi pembangunan ekonomi regional yang terintegrasi.

“Kami berdiri di sini untuk merayakan semangat aglomerasi Solo Raya. SGS bukan sekadar pesta diskon, tetapi ekspresi optimisme kolektif dan tekad membangkitkan kawasan,” papar Ferry Septha Indrianto.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendukung penuh SGS 2025. Sebab menjadi model kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, asosiasi dunia usaha, pelaku wisata, mal, UMKM, dan sektor keuangan.

Baca Juga :  Ramada Suites Solo Hadirkan Kids Cooking Class, Aktivitas Edukatif Liburan Sekolah

Sebanyak 24.300 tenant telah bergabung pada penyelenggaraan Solo Raya Great Sale perdana ini.

Mulai dari pasar tradisional, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, hingga destinasi wisata dan jasa keuangan.

“Kegiatan ini menargetkan transaksi senilai Rp10 triliun selama bulan Juli 2025. Mencakup sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi (trade, tourism, and investment / TTI),” ungkap Ferry Septha Indrianto.

Selain itu, SGS 2025 diharapkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan hingga 30 persen. Juga memperkuat digitalisasi UMKM melalui aplikasi SGS Go, dan membangun ruang kolaborasi antar wilayah.

Dalam pembukaan SGS 2025, seluruh kepala daerah dan pimpinan Kadin dari Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Sragen, dan Wonogiri turut serta.

Pembukaan SGS 2025 ditandai dengan kirab budaya unik. Yakni membawa troli berisi produk UMKM unggulan yang dijual seharga Rp 1 melalui transaksi digital QRIS.

Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, SGS menjadi percontohan untuk pengembangan ekonomi aglomerasi di seluruh Jawa Tengah.

Baca Juga :  Satu Dekade Dua Naga Corporation, Resmikan Perusahaan Baru dan Target Omzet Rp 3T di 2027

“Ini menjadi lambang nyata kolaborasi dan semangat gugur gunung baru, rame-rame satu,” ungkap Ahmad Luthfi.

“Kita akan geser ke Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan seterusnya. Ini adalah wujud gotong royong membangun daerah melalui kebersamaan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Gubernur juga menyampaikan optimismenya terhadap potensi SGS 2025.

“Target Rp 10 triliun insyaallah bisa kita capai. Ini bukan sekadar acara diskon, tapi model pembangunan kolaboratif yang menyatukan kekuatan modern dan kerakyatan,” tegasnya.

Sebagai penutup SGS 2025, event Solo Raya Great Sale Trade, Tourism, and Investment Expo akan digelar pada 30 Juli–3 Agustus 2025.

Event ini akan menampilkan paviliun dari seluruh kabupaten/kota di Solo Raya. Untuk memamerkan keunggulan dan daya saing lokal sebagai bentuk konkret dari semangat “Satu Kawasan, Berjuta Kesempatan”.

Berita sebelumyaFestival Kuliner Tjap Legende The Park Mall Solo Targetkan Transaksi Rp 6 M
Berita berikutnyaSahid Jaya Solo Siapkan Kegiatan Edukatif Liburan Sekolah, dari Origami hingga Batik