Solokini.com, Solo – Gelaran Soloraya Great Sale (SGS) 2025 di Kabupaten Karanganyar berjalan baru sepekan namun transaksi sudah mencapai Rp 300 miliar.
Angka ini menjadi indikator positif bagi keberhasilan program yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Ketua SGS Karanganyar, Fermy Ferdianto, mengungkapkan, nilai transaksi yang tercatat berasal dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga perusahaan-perusahaan besar.
Hal itu menunjukkan, dari level UMKM hingga perusahaan besar mulai aktif berpartisipasi dalam program SGS 2025.
“Antusiasme pelaku usaha sangat tinggi. Tak hanya dari sektor UMKM, tapi juga dari perusahaan besar yang ikut berkontribusi,” ujarnya di Sekretariat Soloraya Great Sale, RM Said Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (8/7/2025).
“Ini membuat kami optimis target transaksi Rp2 triliun bisa tercapai bahkan lebih cepat dari yang dijadwalkan,” lanjut Fermy Ferdianto.
SGS 2025 merupakan ajang promosi massal yang digelar serentak di berbagai kabupaten/kota di wilayah Soloraya.
Program ini melibatkan ribuan tenant dari berbagai sektor seperti kuliner, fesyen, otomotif, hingga pariwisata dan properti.
Diskon besar-besaran, promo menarik, dan kolaborasi lintas sektor menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.
Tak hanya transaksi, jumlah peserta (tenant) pun melampaui ekspektasi.
Dari target awal 2.000 tenant di wilayah Karanganyar, jumlah yang tercatat kini sudah melebihi angka tersebut.
Ketua Bidang Publikasi dan Media SGS Karanganyar, Yanuar Faisal, menyatakan capaian ini merupakan bukti nyata antusiasme masyarakat dan pelaku usaha lokal yang ingin terlibat dalam penguatan ekonomi daerah.
“Pendaftaran tenant kami targetkan selesai pada 20 Juli. Tapi saat ini jumlahnya sudah melampaui target,” ungkapnya.
“Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Karanganyar, sekaligus respons positif dari masyarakat terhadap SGS,” kata Yanuar Faisal.
Ia menambahkan, panitia lokal memastikan seluruh rangkaian kegiatan akan selesai sesuai jadwal.
Transaksi ditargetkan menembus angka Rp 2 triliun sebelum 31 Juli 2025, bersamaan dengan penutupan resmi program SGS.
Solo Raya Great Sale merupakan bagian dari strategi aglomerasi ekonomi yang dirancang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tujuannya adalah mendorong perputaran uang di daerah melalui kolaborasi antarwilayah dan pelaku usaha.
Sebagai kabupaten penyangga penting di kawasan Soloraya, Karanganyar menempati posisi strategis dalam mendukung keberhasilan program ini.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama panitia SGS daerah aktif menjalin komunikasi dengan pelaku usaha, asosiasi dagang, dan komunitas lokal untuk mendorong partisipasi.
“Kami ingin menunjukkan keseriusan Karanganyar dalam mendukung program-program strategis dari provinsi maupun pusat,” terang Yanuar Faisal.
“SGS ini bukan sekadar ajang promosi, tapi momentum nyata untuk membangkitkan ekonomi lokal pasca pandemi dan memperkuat jejaring bisnis antar daerah,” imbuhnya.
Dengan sisa waktu pelaksanaan hingga akhir Juli, panitia berharap masyarakat Karanganyar bisa memanfaatkan momen SGS.
Tak hanya untuk belanja kebutuhan dengan harga spesial, sekaligus mendukung pertumbuhan pelaku usaha lokal.
“SGS ini bukan cuma untuk pelaku usaha besar. UMKM, pedagang kecil, bahkan komunitas kreatif juga kami libatkan,” tutur Fermy Ferdianto.
“Jadi masyarakat bisa belanja sambil membantu roda ekonomi daerah terus bergerak,” pungkasnya.