Solokini.com, Solo – Rumah Makan Ayam Goreng Widuran kembali buka setelah sempat tutup selama tiga pekan. Ayam goreng lejen Kota Solo itu ditutup karena diketahui menggunakan baku non-halal di menu ayam goreng kremes.
Pantuan Solokini, Rumah Makan Ayam Goreng Widuran buka perdana pada Jumat, 20 Juni 2025 sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah buka, tiga karyawan tampak sibuk mempersiapkan ayam goreng hingga kardus untuk wadah ayam goreng.
Kini di rumah makan tersebut juga dipasangi keterangan label nonhalal. Tak hanya di spandul depan, tapi keterangan label nonhalal juga dipasang di etalasae kaca di resto tersebut.
Sejumlah konsumen tampak berdatangan ke rumah makan yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir No 71 Widuran, Solo. Maklum resto yam goreng yang telah berdiri sejak tahun 1973 itu telah tutup selama tiga minggu setelah didatangi Wali Kota Solo Respati Ardi pada Senin, 26 Mei 2025 lalu.
Sidak yang dilakukan Wali Kota Solo itu lantaran viralnya kabar ayam goreng kremes di rumah makan tersebut yang mengandung bahan baku nonhalal. Dari pengakuan karyawan saat itu bahwa kremes yang digunakan mengandung bahan baku nonhalal sehingga wali kota meminta untuk tutup sementara sembari menunggu hasil uji lab.
Salah satu konsumen, Asrika mengaku senang dengan dibukanya kembali Rumah Makan Ayam Goreng Widuran. Ia menanti lama untuk bisa kembali membeli ayam goreng kremes karena memang sejak lama telah me jadi pelanggan setia.
“Ya langganan lumayan lama. Tadi kebetulan lewat sini kok buka terus berhenti dan beli ayam goreng Widuran karena memang terkenal sangat enak,” kata dia ketika ditemui usai memberi ayam goreng di Rumah Makan Ayam Goreng Widuran, Solo, Jumat, 20 Juni 2025.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pada momen pembukaan perdana usai tutup selama tiga pekan, dirinya langsung membeli ayam goreng kremes nonhalal sebanyak dua ekor ayam.
“Ini beli untuk makan bersama keluarga. Sebelumnya itu beli ayam goreng Widuran itu kalau nggak untuk makan bersama ya untuk hantaran,” ujar dia.
