Solokini.com, Solo – Kabupaten Karanganyar mencatatkan omzet tertinggi dalam gelaran bulan diskon Solo Raya Great Sale (SGS) 2025.
Meski baru pertama kali digelar tahun ini, Karanganyar sukses mencatat omzet tertinggi di antara seluruh daerah peserta SGS 2025.
Termasuk Kota Surakarta (Solo) yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan di wilayah Solo Raya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karanganyar, Joko Sutrisno, menyampaikan, hingga pertengahan pelaksanaan SGS, Karanganyar telah menorehkan capaian luar biasa.
“Saat ini omzet Karanganyar tercatat paling tinggi di Soloraya. Jumlah tenant yang berpartisipasi mencapai 2.085, dan potensinya masih terus tumbuh,” ungkap Joko Sutrisno, Selasa (15/7/2025).
Tak hanya unggul dalam jumlah peserta, Karanganyar juga diprediksi mampu membukukan omzet fantastis.
Berdasar hasil rapat koordinasi terbaru, potensi pendapatan SGS 2025 di Karanganyar diproyeksikan menembus Rp5 triliun hingga penutupan acara (2/8/2025) di De Tjolomadoe.
Keberhasilan ini, menurut Joko Sutrisno, merupakan buah dari sinergi yang kuat. Antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan lembaga pendukung seperti Bank Jateng serta Dinas Koperasi dan UKM Karanganyar.
“Kami sangat mengapresiasi peran aktif Bupati Karanganyar, Pak Rober Christanto, serta seluruh OPD yang terlibat. Ini adalah hasil dari kerja kolektif, bukan individu,” tegas Joko Sutrisno.
Sebagai penutup SGS di Karanganyar, panitia bersama Dinas Koperasi akan menggelar konser musik yang menghadirkan Guyon Waton dan SukirGank di Alun-Alun Karanganyar pada 26 Juli mendatang.
Acara ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan transaksi UMKM lokal.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Rober Christanto menyatakan rasa bangganya atas pencapaian daerahnya.
Ia menyebut target awal Karanganyar hanyalah masuk posisi kedua, namun realitas justru membalik ekspektasi.
“Kita semua awalnya mengira Solo akan tetap unggul, namun ternyata Karanganyar justru melesat di posisi puncak. Ini sangat membanggakan,” ujar Rober Christanto.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan SGS 2025 di Karanganyar mencerminkan kekuatan kolaborasi lintas sektor.
“Ini bukan kerja satu-dua orang, tapi semangat ‘sesarengan mbangun Karanganyar’ yang menjadi kunci,” tutup Rober Christanto.
Dengan antusiasme pelaku UMKM, dukungan pemerintah, serta partisipasi masyarakat yang terus meningkat, Karanganyar menunjukkan potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Soloraya.
SGS 2025 bukan sekadar festival belanja, tetapi momentum strategis membangkitkan semangat wirausaha dan ekonomi lokal.