Kang Icuk: Dari Pendamping Desa Wisata Hingga Pengusaha, Abdikan Diri untuk Pariwisata Berkelanjutan Banyumas

Solokini.com, Purwokerto – Di tengah geliat pertumbuhan pariwisata lokal, nama Narco atau yang akrab disapa Kang Icuk, menonjol sebagai figur kunci yang konsisten mendorong potensi wisata di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.

Dengan latar belakang akademis dan pengalaman lapangan yang kuat, Kang Icuk membuktikan bahwa pariwisata adalah jalan pengabdian untuk kemajuan masyarakat.

Lahir di Cilacap dan berdomisili di Desa Windujaya, Kedungbanteng, sosok berusia 38 tahun ini dikenal memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan.

Saat ini, ia tengah menempuh studi S1 Pariwisata Syariah di STEMBI Al – Aziziyah Randudongkal Pemalang, yang merupakan kampus pariwisata tunggal di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

Studi yang ia jalani menjadi fondasi yang menopang berbagai perannya di lapangan. Kang Icuk aktif terlibat dalam organisasi seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan jaringan pegiat desa wisata.

“Bagi Kang Icuk, pariwisata bukan hanya profesi, tetapi jalan pengabdian yang menghubungkan alam, budaya, dan manusia,” demikian narasi yang mengiringi kiprahnya.

Ia memiliki rekam jejak signifikan sebagai pendamping dan fasilitator desa wisata di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga. Melalui pendekatan pemberdayaan, ia membantu masyarakat menggali dan mengelola potensi lokal mereka.

Untuk membumikan visinya, Kang Icuk mendirikan usaha perjalanan wisata berbadan hukum PT Tri hita Karana Indonarco dengan nama dagang Kudusiki Trip.

Usaha ini tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan ruang praktik untuk memperkenalkan potensi wisata lokal kepada khalayak yang lebih luas.

Selain berwirausaha, kedekatannya dengan dunia pendidikan membuatnya sering didapuk sebagai pembicara dan guru inspiratif di beberapa SMK Pariwisata di wilayah Banyumas.

Pengalaman berharga ini bahkan ia tuangkan dalam dua buku yang telah diterbitkan, yakni, Gagal Viral dan Ekspedisi Merah Putih Hari Pahlawan dan Guru Jilid IV.

Komitmen Kang Icuk terhadap konsep pariwisata berkelanjutan dibuktikan melalui aktivitasnya di luar sektor jasa.

Ia secara aktif terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon dan konservasi tukik (anak penyu) di pesisir Selatan Cilacap.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pengembangan wisata harus berjalan beriringan dengan pelestarian alam.

Kini, pada usia 38 tahun, Kang Icuk membawa cita-cita sederhana namun mulia.

Ia ingin menjadi pengusaha pariwisata yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta menjadi pemimpin lokal yang kelak bisa memajukan Desa Windujaya, desa kelahirannya.

Berita sebelumyaAPPBI Soloraya Geber Diskon Besar Akhir Tahun Lewat Bina-IGS 2025 dan Event Berbasis Amal
Berita berikutnyaPraktik Dokter Spesialis di Klinik PMI Surakarta Raih Rating Sempurna Bintang 5 di GMaps