Solokini.com, Yogyakarta – KAI Commuter mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2025 dengan layanan Commuter Line Yogyakarta–Palur.
Hingga September 2025, volume pengguna mencapai 6.621.287 orang, melonjak 13,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya 5.853.776 pengguna.
Pertumbuhan signifikan ini menempatkan Commuter Line sebagai pemain kunci dalam ekosistem transportasi regional dan menunjukkan tingginya permintaan terhadap moda transportasi publik berbasis rel di Jawa Tengah dan DIY.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menyebutkan bahwa lonjakan ini terutama didorong oleh strategi integrasi lintas-moda.
“Pertumbuhan pengguna mayoritas terjadi di stasiun-stasiun yang telah terintegrasi dengan moda dan fasilitas layanan transportasi lainnya,” jelas Karina, Jumat (25/10/2025).
Hal ini mengindikasikan bahwa investasi dalam konektivitas antarmoda berhasil meningkatkan daya tarik layanan.
Kinerja pertumbuhan tertinggi dicatat oleh stasiun-stasiun yang berfungsi sebagai simpul transportasi terpadu.
Stasiun Palur mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 20,6% dengan 651.970 pengguna, didukung oleh integrasi dengan KA Aglomerasi.
Stasiun Klaten tumbuh impresif 20,1% (471.191 pengguna), berkat integrasi dengan KA Jarak Jauh.
Stasiun Solo Jebres mencatat lonjakan pengguna mencapai 18,8% (572.374 orang).
Stasiun Lempuyangan (DIY) mencatat pertumbuhan kuat 16,7% (976.948 pengguna).
Di pusat kota, Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Solo Balapan juga berkontribusi besar.
Stasiun Yogyakarta melayani 1.861.618 pengguna (naik 9,6%), sementara Stasiun Solo Balapan melayani 697.908 pengguna (naik 1%), dengan keunggulan integrasi langsung ke Terminal Tirtonadi.
Karina Amanda menekankan, tren positif yang berkelanjutan ini merupakan cerminan dari meningkatnya kepercayaan publik terhadap transportasi publik berbasis rel.
KAI Commuter berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan integrasi, yang secara langsung berdampak pada peningkatan volume penumpang dan kinerja bisnis perusahaan.
 
		
