Solokini.com, Jakarta – Di era digital yang bergerak cepat, pengelolaan dokumen menjadi tantangan universal bagi semua profesi.
Mulai dari freelancer yang bekerja dari tempat umum, karyawan kantoran dengan meja penuh berkas, hingga profesional muda yang berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.
Semuanya menghadapi persoalan serupa, bagaimana mengelola dokumen secara praktis, aman, dan tetap terlindungi.
Di tengah mobilitas dan tuntutan efisiensi, banyak orang akhirnya memilih cara tercepat. Yakni menyimpan dokumen sensitif seperti dokumen kantor, perjanjian kerja sama, hingga KTP langsung di galeri ponsel.
Praktis, memang. Tetapi, galeri ponsel bukanlah ruang yang aman.
Tanpa perlindungan yang memadai, dokumen pribadi sangat rentan dibobol oleh malware atau dicuri. Bahkan bisa disalahgunakan oleh pelaku kejahatan digital untuk pencurian identitas atau pengambilalihan akun (account takeover).
Celah risiko ini tak hanya terbatas di ranah digital. Dalam keseharian, tantangan juga hadir dalam bentuk fisik. Dokumen kertas bisa hilang, rusak, atau tercecer tanpa jejak.
Sementara proses manual seperti mencetak, memindai, menyalin, hingga menandatangani dokumen sering kali menyita waktu.
Bahkan membuka ruang ancaman, terlebih jika dilakukan melalui perangkat publik seperti mesin fotokopi atau pemindai di tempat umum.
Vida, penyedia identitas digital di Indonesia, mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga dokumen pribadi. Agar terhindar dari potensi penyalahgunaan, pencurian identitas, maupun kebocoran data yang bisa merugikan.
Berikut ini beberapa langkah sederhana menjaga dokumen pribadi :
- Jangan menyimpan data sensitif di galeri ponsel
Foto dokumen seperti KTP, SIM, atau akta penting yang tersimpan di galeri rentan diretas atau diakses aplikasi tidak resmi tanpa izin Anda.
- Batasi akses ke dokumen sensitif
Hindari membagikan file penting lewat platform yang tidak terenkripsi, dan pastikan hanya pihak berwenang yang memiliki akses.
- Simpan data di platform penyimpanan digital yang aman dan terpercaya
Menyimpan dokumen penting di platform yang dirancang khusus untuk keamanan data kini menjadi kebutuhan utama. Penyimpanan biasa, seperti galeri ponsel atau cloud tanpa enkripsi, menyimpan risiko besar terhadap kebocoran data dan pencurian identitas.
Merespons kebutuhan tersebut, Vida menghadirkan Magic Scan, solusi digitalisasi dokumen yang aman, praktis, dan terintegrasi.
“Melalui fitur Magic Scan di VIDA App, kami ingin menghadirkan pengalaman digitalisasi dokumen yang mudah, aman, dan sesuai regulasi. Semua dalam satu aplikasi,” ujar Founder & Group CEO Vida, Niki Luhur, Kamis (7/8/2025).
Fitur ini memungkinkan pengguna memindai dokumen langsung dari ponsel tanpa perlu perangkat pihak ketiga. Sehingga mengurangi risiko akses tidak sah dari scanner publik atau jaringan terbuka.
Dengan Magic Scan dari Vida, pengguna bisa:
- Memindai otomatis, menggunakan kamera ponsel untuk memindai dokumen fisik dengan hasil jernih dan deteksi otomatis, tanpa perlu scanner publik yang tidak aman
- Membubuhkan tanda tangan digital, menandatangani dokumen secara digital dengan sertifikat elektronik yang sah dan diakui secara hukum
- Membubuhkan meterai, membubuhkan e-Meterai resmi langsung dari aplikasi untuk mengesahkan dokumen
Untuk memperkenalkan Magic Scan dan mengedukasi lebih dalam, Vida berkolaborasi secara strategis dengan Whiteboard Journal. Wujud kerjasama ini melalui kampanye “Meja Kerjamu, Gambaran Dream Job-mu” dengan tagar #IniDreamJobku.
Kampanye ini mengajak masyarakat menemukan pola kerja yang paling sesuai dengan gaya hidup mereka melalui pendekatan personal dan interaktif.
Sekaligus menyadarkan bahwa tantangan dalam mengelola dokumen adalah persoalan universal yang membutuhkan solusi praktis dan tepercaya.
Tak sekadar memperkenalkan fitur, Vida juga menghadirkan rangkaian aktivasi interaktif yang dapat diikuti masyarakat, baik secara offline di Jabodetabek maupun online dari seluruh Indonesia.
Aktivasi offline sudah berlangsung melalui booth interaktif di Stasiun MRT Blok M BCA pada 24–27 Juli 2025.
Sedangkan partisipasi online dibuka pada 14 Juli – 11 Agustus 2025 melalui Kuis Kepribadian “Meja Kerjamu, Gambaran Dream Job-mu”.
Dalam kampanye ini, Vida juga berkolaborasi dengan seniman lokal Yoel Kristiandi untuk menghadirkan merchandise eksklusif yang terinspirasi dari karakter arketipe gaya kerja.
“Kampanye ini mengajak masyarakat mengenali gaya kerja mereka, membangun kebiasaan digital yang aman, dan menjaga produktivitas tetap optimal,” beber Niki Luhur.
“Harapan kami, Vida dapat menjadi mitra tepercaya dalam setiap langkah masyarakat menuju kehidupan digital yang lebih terlindungi sekaligus meningkatkan produktivitas,” tutupnya.