
Solokini.com, Solo – Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) merayakan Hari Ulang Tahun ke-57 dengan terobosan signifikan, memecahkan Rekor MURI pada Aksi Nasional Fisioterapi, Minggu (29/6/2025).
Pengurus Cabang IFI Kota Surakarta (Solo) sukses menggerakkan ribuan masyarakat yang tumpah ruah di Stadion Manahan Solo, minggu pagi kemarin.
IFI Solo mengajak ribuan masyarakat mengikuti kegiatan serentak “Interval Walking Training dan Skrining Kesehatan Gerak Fungsi”.
Aksi yang berlangsung serentak di seluruh provinsi se-Indonesia ini, merupakan perhelatan akbar berskala nasional.
Kegiatan yang mulai sejak pukul 07.00 – 11.00 WIB ini juga berhasil mengukuhkan nama IFI dalam catatan prestisius Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kali ini, IFI tercatat sebagai penyelenggara “Kegiatan Interval Walking Training Terbanyak yang Dilakukan Serentak oleh Fisioterapis di Seluruh Provinsi”.
Ketua IFI Surakarta, Noor Sadhono Kurniaji menjelaskan, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen fisioterapis dalam mengedukasi dan melayani masyarakat.
“Ada dua agenda utama yang ditawarkan kepada peserta. Keduanya dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gerak dalam hidup sehat,” papar Noor Sadhono.
Pertama, Interval Walking Training. Merupakan sesi jalan sehat bertahap yang dirancang khusus untuk mendukung kesehatan jantung dan membantu menurunkan tekanan darah.
Metode yang dipandu langsung oleh fisioterapis profesional ini menunjukkan dampak besar aktivitas fisik sederhana bagi kesehatan.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menjalani Skrining Kesehatan Gerak Fungsi.
Ini adalah pemeriksaan dini sistem gerak, mulai dari evaluasi postur, kekuatan otot, keseimbangan, hingga fleksibilitas. Semuanya dilakukan dengan alat dan metode standar oleh para fisioterapis didukung mahasiswa fisioterapi.
Pemeriksaan ini adalah langkah krusial dalam mengidentifikasi potensi masalah gerak lebih awal.
Menurut Noor Sadhono, kegiatan bertema “Fisioterapis Semakin Dekat, Masyarakat Bergerak, Indonesia Sehat” ini bukan sekadar seremoni ulang tahun.
“Lebih dari itu, aksi ini menjadi bagian integral dari upaya IFI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gerak sebagai fondasi hidup sehat,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut mendukung penuh Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang digalakkan pemerintah, serta berkontribusi aktif dalam Transformasi Kesehatan Nasional.
Hal ini membuktikan, fisioterapi adalah bagian tak terpisahkan dari pilar kesehatan bangsa. Juga menunjukkan kontribusi nyata fisioterapis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui momentum bersejarah ini, IFI kembali menegaskan posisinya sebagai pilar penting dalam sistem kesehatan nasional.
“Mereka tak hanya hadir di tengah masyarakat, tetapi juga secara proaktif mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus bergerak, hidup sehat, dan menjadi pribadi yang mandiri,” papar Noor Sadhono.
Dengan keberhasilan mencetak rekor MURI ini, IFI Surakarta berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak. Untuk peduli terhadap kesehatan gerak dan fungsi, serta menjadikan fisioterapi sebagai mitra strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.