Gandeng Kosti, Taksi Bluebird Resmi Mengaspal di Solo

Dirut PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Solo, Purwanto, Ketua Pengurus Kosti Solo, Sigit Sugiarto dan Kadishub Solo, Taufiq Muhammad melakukan pemotongan pita.
Dirut PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Solo, Purwanto, Ketua Pengurus Kosti Solo, Sigit Sugiarto dan Kadishub Solo, Taufiq Muhammad melakukan pemotongan pita.

Solo, SolokiniPerusahaan taksi Bluebird resmi mengaspal di Kota Solo mulai Jumat (28/11/2025). Ekspansi ke kota kelahiran Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu dilakukan melalui kemitraan dengan Koperasi Sopir Transportasi (Kosti) Solo, yang selama puluhan tahun menjadi bagian dari ekosistem transportasi lokal.

Peresmian operasional ditandai dengan pengguntingan pita di Balai Kota Solo oleh Direktur Utama Bluebird, Andrianto Djokosoetono, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Solo, Purwanti,  Ketua Pengurus Kosti Solo, Sigit Sugiarto,  dan Kepala Dinas Perhubungan Solo, Taufiq Muhammad. Prosesi dilanjutkan dengan pemecahan kendi dan pengibaran bendera sebelum sejumlah armada Bluebird mengelilingi kota sebagai tanda dimulainya layanan..

Direktur Utama Bluebird Andrianto Djokosoetono mengatakan Solo memiliki karakter mobilitas yang terus berkembang, ditunjang statusnya sebagai kota budaya, pusat pariwisata, dan destinasi bisnis. Hal itu membuat Solo dinilai ideal sebagai kota ekspansi terbaru Bluebird di Jawa Tengah setelah Semarang.

“Jawa Tengah memiliki tingkat mobilitas yang terus meningkat, terutama Solo dengan budaya dan pariwisatanya. Karena itu, kami dengan bangga memulai operasional Bluebird di kota ini,” ujar Andrianto.

Baca Juga :  Riding The Trend, Padel Jadi Inspirasi Konsep Unik Grand Mercure Solo Baru Sambut New Year 2025

Ia menegaskan bahwa langkah Bluebird hadir di Solo bukan hanya menambah titik operasional, tetapi juga menyediakan lebih banyak pilihan transportasi bagi warga dan wisatawan. Melalui program kemitraan Kawan Bluebird, perusahaan menggandeng Kosti Solo agar standar operasional Bluebird berpadu dengan pengalaman panjang para sopir lokal.

“Kolaborasi ini memadukan standar Bluebird dengan pengalaman Kosti yang lebih dari 30 tahun di Solo. Kami yakin sinergi ini membawa dampak besar bagi peningkatan layanan mobilitas kota,” ucapnya.

Pada tahap awal, Bluebird menyiapkan 40 unit armada. Namun baru 22 armada mulai beroperasi setelah peresmian. Jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 40 unit dalam dua minggu dan ditargetkan mencapai 50 unit hingga akhir tahun.

Di sisi lain, Ketua Pengurus Kosti Solo, Sigit Sugiarto, menyampaikan apresiasi atas kemitraan tersebut. Ia menilai kehadiran Bluebird mampu memberikan warna baru bagi transportasi umum di Solo yang jumlah armadanya terus menurun beberapa tahun terakhir.

Baca Juga :  PMI Kota Surakarta Kirim Ribuan Logistik Kebutuhan Dasar untuk Korban Banjir Sumatera

“Semoga hadirnya Bluebird memberi warna baru dan menarik minat wisatawan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kelancaran kerja sama ini. Selamat mengaspal Kawan Bluebird, semoga sukses selalu,” kata Sigit.

Manjakan Wisatawan

Menggandeng Kosti Solo, Taksi Bluebird resmi beroperasi di Solo mulai Jumat (28/11).
Menggandeng Kosti Solo, Taksi Bluebird resmi beroperasi di Solo mulai Jumat (28/11).

Pemerintah Kota Solo juga menyambut positif ekspansi ini. Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menilai Bluebird memperkuat jaringan mobilitas Solo yang kini bergerak dinamis seiring peningkatan kunjungan wisatawan yang ditargetkan mencapai 3,67 juta wisatawan pada 2025, atau naik sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya.

“Kehadiran Bluebird akan melengkapi pilihan transportasi yang aman, nyaman, dan terstandarisasi bagi warga maupun wisatawan,” ujar Respati.

Untuk memastikan layanan mudah diakses, Bluebird menyiapkan pangkalan di sejumlah pusat mobilitas seperti stasiun, hotel, pusat perbelanjaan, hingga rumah sakit.

Berita sebelumyaIndosat-Twimbit: AI Berdaulat Mampu Tingkatkan PDB RI hingga 6,8%
Berita berikutnyaBuka “Afternoon Tea” Radyapustaka, Wawali Solo Astrid Widayani Tekankan Revitalisasi Museum