Art Sura 2025: Ratusan Seniman Meriahkan Pameran Seni Rupa dan Teknologi di Solo

Jumpa Pers Art Sura 2025.

Solokini.com, Solo – Pekan Seni Rupa Kontemporer Art Sura 2025, rangkaian kegiatan seni nasional La PALAPA: Indonesia Art Summit, akan digelar pada 21 – 29 Juni 2025 di Taman Balekambang, Surakarta (Solo).

Direktur Art Sura, Adrian Zakhary, ingin menampilkan gagasan besar tentang kebangkitan ekosistem seni rupa Indonesia berbasis kebudayaan Nusantara. Bertumpu pada komunitas dan kolektif seni rupa, serta mengedepankan kekuatan seniman dan studio dalam menyajikan karya seni terbaik ke masyarakat.

“Art Sura yang merupakan platform Event Seni Rupa dan Digital Activation, adalah titik tengah ekosistem seni rupa. Dan menjadi ‘jembatan’ antara seniman, studio, komunitas dan kolektif seni rupa, dengan publik dan kolektor seni,” terang Adrian Zakhary, Kamis (19/6/2025).

“Art Sura menjadi bagian utama La PALAPA, suatu event besar Seni Rupa di akhir 2025 berupa Indonesia Art Summit. Terinspirasi dari Sumpah Palapa dari Gadjah Mada untuk menyatukan Nusantara,” lanjutnya.

Art Sura 2025 mengangkat tema “Wedangan, Rindu dan Kenangan” yang memadukan seni rupa kontemporer dengan perkembangan teknologi digital. Mulai dari Augmented Reality (AR), Blockchain & NFT, dan Artificial Intelligence (AI).

Pameran Art Sura bertumpu pada perkembangan komunitas seni di Solo dan Jawa Tengah khususnya, dan Nusantara pada umumnya. Sehingga memperkuat posisi Kota Solo sebagai basis budaya Nusantara yang kuat dengan balutan seni.

Baca juga : Doraemon Summer Blast Segera Hadir di Pakuwon Mall Solo Baru!

“Wedangan, Rindu dan Kenangan adalah tema yang diangkat sebagai Top of Mind tentang
Surakarta. Kami rangkum dari penjelajahan dan wawancara kami kepada masyarakat Solo. Maupun orang-orang yang pernah singgah dan berkunjung ke Kota Solo,” papar Adrian Zakhary.

Selain tradisi Wedangan, Kota Solo juga membuat rindu banyak orang. Dengan kuliner nikmat, romantisme lagu, jalan-jalan ikonik, pasar antik dan tradisional, keramahan masyarakat, dan tentu saja jejak budaya yang sangat kuat.

“Banyak memori nusantara dan sejarah tercipta dari Kota Solo. Tokoh nasional juga banyak berasal dari Solo. Sehingga Solo menyimpan banyak Kenangan budaya yang menarik disingkap melalui Seni Rupa,” urai Adrian Zakhary.

Seniman, Komunitas, Kolektif dan Studio

Art Sura 2025 fokus mengangkat seniman, komunitas, kolektif dan studio. Dengan tujuan mendorong ekosistem Seni Rupa tercipta kuat di Indonesia, tidak hanya berdasarkan selera pasar dan atau Galeri Seni Rupa.

Baca Juga :  Penambahan BTS 4G hingga Berdayakan Masyarakat Lokal, Ini Capaian Indosat di Jawa Tengah & DIY

Art Sura ingin mengajak masyarakat mulai menghargai Seni Rupa dengan menikmati estetika di ruang-ruang seni, hingga mulai mengoleksi secara utuh suatu seni.

Selain itu Art Sura membuka kesempatan untuk bertemu dengan para kolektor dan calon kolektor langsung tanpa sekat-sekat yang membatasi ruang komunikasi dan pertumbuhan dari seniman.

Baca juga : “Cocote Tonggo” jadi Debut Film Layar Lebar Sahli Himawan di Dunia Perfilman

Art Sura 2025 melibatkan 172 seniman dari berbagai daerah di Indonesia, menampilkan 236 karya seni dari Kota Solo, Solo Raya, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Pontianak, hingga Palembang.

Pameran ini sekaligus menjadi bukti nyata kekuatan komunitas dalam menciptakan ekosistem seni rupa yang dinamis dan berkelanjutan.

Kolaborasi Budaya dan Teknologi

Art Sura 2025 menampilkan spektrum karya mulai dari lukisan, patung, instalasi, AR toys, hingga karya ilustrasi dan digital print. Hal itu untuk menghadirkan pengalaman imersif bagi publik.

Art Sura juga melek dengan perkembangan media sosial, platform komunikasi dan
marketplace Seni Rupa, serta perkembangan teknologi yang melingkupi seni rupa.

Dengan teknologi terbaru, Art Sura membuka ruang kolaborasi antara seniman dan teknologi. Menghadirkan cluster seni digital seperti NFT Art, AI-generated Art, dan Augmented Reality Installation.

Salah satu momen penting dari Art Sura adalah peluncuran platform digital LAPALAPA.ART yang menjadi Art Generated Market Platform.

La Palapa Art akan menjadi marketplace Seni Rupa Global yang mendukung layanan Bahasa Inggris, serta sistem pembayaran global yang memungkinkan layanan pengiriman karya ke luar negeri.

Baca juga : Apa Itu Julid? Pengertian dan Perspektif Ahli Psikologi

Art Sura juga mendorong aktivasi ruang publik dan partisipasi aktif berbagai studio seni, museum, galeri, dan ruang budaya di Kota Solo. Seperti Pura Mangkunegaran, Pracima Tuin, Museum Keris, Lokananta dan Loji Gandrung.

Rangkaian acara dan Program Harian Art Sura 2025 tidak hanya menjadi ruang pameran seni rupa, tetapi juga menghadirkan berbagai program publik, seperti:

● Program Tur Seni : Art Sura, Museum & Ruang Budaya
● Live Painting bersama Seniman Art Sura
● Seminar dan Workshop
● Kids Program dan Edukasi Seni
● Pagelaran Wayang Kulit bersama Dalang Muda Ki Amar Pradopo
● Pertunjukan Tari Tradisional SMKN 8 Surakarta
● Pertunjukan Tari “The Human Boar” ISI Surakarta
● Kompetisi Seni antar Sekolah SMA/MAN/Sederajat
● THINX – Monolog Seni dan Pemikiran dari Seniman Nasional
● LAPALAPA AWARDS 2025

Baca Juga :  Pemkot Solo Gandeng Polisi Berantas Parkir Liar dan Pungli di Kota Bengawan

“Melalui rangkaian acara tersebut, Art Sura berupaya memperluas literasi seni dan teknologi kepada publik. Sekaligus membuka peluang baru di sektor ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri budaya,” jelas Adrian Zakhary.

Mendorong Ekonomi Kreatif & Kolaborasi Nasional

Dengan target 30.000 pengunjung, Art Sura diharapkan menjadi katalisator bagi tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis seni.

Menggerakkan penjualan karya seni dan lisensi kekayaan intelektual (IP). Serta kolaborasi dengan pelaku industri hospitality, fashion, properti, design interior, arsitektur dan pariwisata.

Baca juga : Mengapa Ada Ibu-Ibu Julid? Memahami Akar Psikologis Komentar Sinis dalam Interaksi Sosial

Art Sura 2025 menjadi titik awal rangkaian La PALAPA: Indonesia Art Summit. Kemudian dilanjutkan dengan Peninsula Art Festival di Nusa Dua, Bali. Acara puncak La PALAPA di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta rencananya digelar pada akhir tahun.

“Inisiatif ini memperkuat komitmen kolektif dalam mendorong seni Indonesia ke panggung global,” tandas Adrian Zakhary.

Dengan semangat “Dari Surakarta untuk Nusantara”, Art Sura 2025 mengajak seluruh masyarakat, pelaku seni, dan pecinta budaya bersama-sama merayakan seni sebagai ruang ekspresi, refleksi, dan transformasi.

Dukungan Pemerintah dan Spirit Komunitas

Wali Kota Solo, Respati Ardi, secara resmi menyatakan dukungan Pemkot Solo dan menghadiri audiensi bersama Wakil Presiden RI dalam rangka penguatan diplomasi budaya melalui Art Sura.

“Acara ini merupakan ruang ekspresi, apresiasi, dan kolaborasi bagi para seniman dari berbagai para penjuru. Sekaligus menjadi wadah kebersamaan bagi kita semua untuk merayakan kekayaan budaya dan kreativitas,” terangnya.

“Jadikan Art Sura sebagai momen untuk memperkuat identitas budaya kita. Mendukung karya anak bangsa, serta menikmati berbagai pertunjukan pameran dan kegiatan seni yang inspiratif,” kata Respati Ardi.

Berita sebelumyaKeren! Program “Kamis English”, Cara Astrid Widayani Upgrade Skill Bahasa Inggris ASN Solo