20 Oktober Diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia

Ilustrasi Hari Osteoporosis Sedunia (World Osteoporosis Day atau WOD). (PosterMyWall)

Solokini.com – Setiap tanggal 20 Oktober, dunia memperingati Hari Osteoporosis Sedunia (World Osteoporosis Day atau WOD).

Momen ini bukan sekadar perayaan, melainkan seruan global yang dipimpin oleh Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF).

Peringatan WOD bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.

Untuk tahun 2025, IOF mengangkat tema yang tegas, yakni, “Ini Tidak Dapat Diterima!” (“It’s Unacceptable!”).

Tema ini menyoroti sebuah ironi dalam sistem kesehatan global.

Di mana alat diagnostik, perawatan, dan program pencegahan yang efektif telah tersedia. Namun krisis perawatan osteoporosis yang berkelanjutan dan seharusnya dapat dicegah, justru masih terjadi.

Apa Itu Osteoporosis?

Osteoporosis adalah kondisi kesehatan kronis serius di mana tulang menjadi lemah dan rapuh akibat penurunan kepadatan mineral tulang.

Sering dijuluki sebagai “penyakit diam”, osteoporosis tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga akhirnya terjadi patah tulang.

Baca Juga :  Makna Sumpah Pemuda di Era Modern: Kobarkan Semangat Persatuan di Tengah Tantangan Zaman

Patah tulang ini paling umum terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul.

Patah tulang pinggul, khususnya, dapat menyebabkan hilangnya mobilitas dan kemandirian, serta meningkatkan risiko kematian.

Krisis Perawatan yang “Tidak Dapat Diterima”

Mengapa IOF memilih tema yang begitu kuat?

Data IOF menunjukkan fakta yang mengejutkan. Hingga 80% pasien yang mengalami patah tulang akibat osteoporosis tidak terdiagnosis atau diobati untuk penyakit yang mendasarinya.

Ini berarti, setelah patah tulang pertam, —yang seharusnya menjadi alarm keras, banyak pasien dibiarkan rentan terhadap patah tulang berulang.

Pesan kunci dari kampanye ini adalah bahwa kegagalan untuk mengidentifikasi dan mengobati penyakit ini adalah sebuah kelalaian. Sebab ilmu pengetahuan dan alat klinis untuk mengatasi masalah ini sudah ada.

Sekilas Sejarah WOD

Inisiasi Hari Osteoporosis Sedunia dimulai pada tahun 1996 oleh Perhimpunan Osteoporosis Nasional Inggris pada tanggal 20 Oktober.

Baca Juga :  Menggali Kembali Makna Sumpah Pemuda sebagai Ikrar Sakral Pemersatu Bangsa

Setahun kemudian, pada tahun 1997, acara ini secara resmi diselenggarakan oleh IOF.

Pengakuan global terjadi pada tahun 1998–1999 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut menjadi sponsor hari peringatan ini.

Dukungan WHO mengukuhkan WOD sebagai acara kesehatan penting di kalender global.

Mencegah Patah Tulang Masa Depan

Hari Osteoporosis Sedunia bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan sistem kesehatan agar bertindak.

Pencegahan dimulai dari gaya hidup sehat sejak dini. Mencakup asupan kalsium dan Vitamin D yang cukup, serta olahraga beban (seperti berjalan atau menari) secara teratur.

Bagi mereka yang berisiko, WOD 2025 mengingatkan para profesional kesehatan dan pembuat kebijakan.

Bahwa diagnosis dini melalui pemindaian kepadatan mineral tulang (DXA scan) dan intervensi pengobatan yang tepat adalah langkah yang harus dilakukan untuk mengakhiri krisis patah tulang yang tidak perlu ini.

Berita sebelumyaPengurus Perbakin Solo 2023-2027 Resmi Dilantik, Wali Kota Solo Dorong Pembinaan Atlet Muda
Berita berikutnyaPesona Wastra Nusantara Warnai Panggung Fashion Show Competition 2025 di Neo Solo Grand Mall