
Solokini.com, Solo – Pameran Solo Furnicraft 2025 sukses mendatangkan buyer internasional dan membuka jaringan baru Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Solo Furnicraft 2025 resmi ditutup pada Minggu (19/10/2025) setelah sukses digelar selama lima hari sejak 16 Oktober di Sentra IKM Srikayu, Surakarta (Solo).
Pameran ini dinilai berhasil mencapai target utamanya. Yakni membuka akses pasar dan mempertemukan pelaku IKM mebel dengan buyer (pembeli) dari berbagai negara.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas UKM dan Perindustrian Kota Solo, Bhayu Atmojo Putro, menegaskan, agenda utama pameran ini adalah mendatangkan buyer untuk membuka pasar penjualan dan komunikasi.
“Lima hari ini kita bikin Expo, kita sudah mendatangkan buyer-buyer untuk membuka pasar penjualan dan pasar komunikasi,” tuturnya mewakili Kepala Dinas.
“Jadi buyer datang itu tidak hanya kita jual barang, tapi ada komunikasi, ada jaringan kan yang penting seperti itu,” ujar Bhayu.
Ia menyebutkan, buyer internasional yang hadir berasal dari berbagai negara, di antaranya India, Malaysia, Singapore, dan Turki, selain buyer lokal.
Bhayu berharap peluang besar yang sudah difasilitasi oleh pemerintah ini dapat ditangkap dengan baik oleh para pelaku IKM.
Pemerintah Kota Solo pun berkomitmen untuk menjadikan Solo Furnicraft sebagai agenda rutin tahunan dan memasukkannya ke dalam event kalender Kota Solo.
“Memang mimpi saya acara ini nanti akan menjadi acara rutin masuk ke Agenda event Kota Solo karena pelaku usaha ini kan banyak di sini,” tambahnya.
Bhayu juga menekankan, gedung IKM Srikayu merupakan fasilitas terbuka (factory sharing dan showroom sharing) yang harus dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, termasuk wirausaha baru.
Apresiasi tinggi turut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, saat berkunjung ke pameran di hari kedua.
“Event ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti bahwa produk kayu asal Solo banyak yang telah menembus pasar internasional,” kata Astrid.
Ia menambahkan, pameran seperti Solo Furnicraft sangat penting untuk membuka kesempatan promosi yang lebih luas bagi produk mebel berkualitas dari Solo.
Salah seorang peserta pameran, perwakilan dari Rupa Kayu, brand di bawah Koperasi Mentari Mebel Gilingan, Eko Budi Nugroho mengungkapkan antusiasmenya.
“Ini merupakan pengalaman yang baru bagi kami karena sebelumnya kami kan baru pertama juga ikut pameran seperti ini,” ungkapnya.
“Kebetulan dari Dinas juga mendatangkan buyer, jadi itu suatu pengalaman, kita jadi tahu bagaimana bertemu dengan buyer, bagaimana kita bertransaksi dengan mereka,” lanjut Eko Budi.
Selain berinteraksi langsung dengan buyer, pameran ini juga menjadi ajang penting bagi IKM lokal untuk belajar dari para peserta lain yang sudah berpengalaman di pasar ekspor.
Eko Budi berharap event Solo Furnicraft dapat terus diadakan sebagai agenda tahunan Kota Solo, sehingga IKM tidak perlu berpameran jauh-jauh.
“Semoga dari event ini ada feedback-feedback juga dari para buyer yang sudah kita temui. Semoga kita juga bisa cepat ekspor dan maju terus furniture Indonesia,” tutupnya.













