Solokini.com, Jakarta – Aanslam, musisi sekaligus produser dari Jakarta, mengeksplorasi rasa kehilangan lewat single bertajuk “2020”.
Sebelumnya, Aanslam telah merilis single pertamanya yang berjudul “Is Too Late Too See U?” pada bulan Maret 2025.
Kini Aanslam kembali meramaikan industri musik Indonesia dengan single kedua “2020” (dibaca: dua ribu dua puluh).
Lagu yang bertema kehilangan ini hadir dalam berbahasa Indonesia dengan balutan dark pop non-elektronik yang unik.
Lagu yang digarap sejak pertengahan 2024 terrsebut berevolusi seiring waktu dengan berbagai eksperimen.
“Seiring bertambah waktu dan input personal dari lingkungan musik sekitar, akhirnya terciptalah racikan musik dark pop non-elektronik yang match dengan lirik lagunya,” papar Aanslam, Selasa (12/8/2025).
“Kalau dikategorikan, single ini genre-nya pop dengan sentuhan melodi yang ter-influence dari dark-pop dan indie-pop,” lanjutnya.
Hasilnya adalah sebuah komposisi yang memadukan elemen-elemen dark pop non-elektronik. Dengan sentuhan dead drums, piano, terompet, gitar dengan efek distorsi, serta beberapa layer bow string.
Proses pengerjaan lagu ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai talenta di dunia musik.
Aanslam sendiri bertindak sebagai songwriter sekaligus producer, dibantu oleh Rizky Dzulkifli Rizaldi a.k.a Millie dari band Paruparo sebagai co-producer.
Proses editing dan mixing dikerjakan oleh Aanslam dan Wendi Arintyo, yang juga menangani mastering-nya di ALS Studio.
Dalam segi instrumentasi, Aanslam sendiri memainkan piano, synthesizer, dan string programming.
Lagu ini juga diperkaya oleh kontribusi para musisi berbakat.
Di antaranya Sany Septian mengisi pada gitar elektrik, Restu Priyadi di gitar akustik, Gege Praseta pada bass sekaligus sebagai vocal producer.
Ada andil Andri Fadhil pada drum, Setyo Anggono pada keyboard, dan Jerash Malibu pada piano.
Tak lupa pula sentuhan visual Harris Albathoriq yang diabadikan sebagai artwork untuk lagu ini.
Dalam siaran persnya, Aanslam menjelaskan makna di balik single “2020” tersebut.
“Lagu ini ingin menyampaikan pesan bahwa siapapun kamu, dalam posisi apapun dirimu, pahamilah bahwa selain kebahagiaan, kehilangan yang abadi itu juga bentuk lain dari cinta yang tulus,” bebernya.
Istimewanya, lagu “2020” juga hadir dalam format instrumental yang dapat menemani para pendengar dalam suasana lebih ngelangut atau pun menikmatinya sebagai iringan sing-along.
Dengan perilisan “2020”, Aanslam berharap dapat turut meramaikan industri musik Indonesia, memberikan dampak positif kepada pendengar.
Karya ini tentunya juga menjadi lecutan baginya untuk merilis single, EP, dan atau album selanjutnya.
Single “2020” tersedia di berbagai Digital Streaming Platform (DSP), termasuk Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lain-lain mulai 4 Juli 2025.
Aanslam memulai karier bermusiknya sejak remaja dengan mengikuti berbagai kompetisi musik.
Ia mengeksplorasi berbagai genre musik, mulai dari metal, underground, pop, hingga EDM, sejak tahun 2011.
Ia pernah terlibat berbagai band dan musisi Kota Malang, seperti Aithris, Goodboy Jimmy, I-postrock, Eternity, dan lain-lain.
Hijrah dari Malang ke Jakarta merupakan langkah awal Aanslam untuk semakin serius di dunia musik.
Dengan menjadi produser dan tim produksi live artis-artis ternama Indonesia, seperti Raissa Anggiani dan Rony Parulian.
Tahun 2025 menjadi langkah awal Aanslam mantap mengukuhkan karya-karyanya sebagai seorang solois dengan merilis single “Is It Too Late to See U” dan “2020”.