
Solokini.com, Solo – Solo Anggrek Festival 2025 turut memeriahkan Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 untuk memajukan ekonomi sekaligus pelestarian lingkungan.
Event yang merupakan gelaran perdana tahun ini telah sukses terlaksana meski terkendala beberapa tantangan teknis.
Pameran tersebut berlangsung di Graha Wisata Niaga Surakarta (Solo), 19-27 Juli 2025.
Pembukaan Solo Anggrek Festival dihadiri Direktur Buah dan Holtikultura Dr. Liferdi Lukman (mewakili Mentan RI) dan Wali Kota Solo Respati Ardi.
Serrta Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022 Erzaldi Rosman Johan. Dan Ketua Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Bangka Belitung yang juga Anggota DPR RI Hj. Melati Erzaldi.
Ketua Panitia Festival, Arifin, mengungkapkan syukur atas keberlangsungan acara yang menjadi ajang penghargaan bagi pecinta dan pelaku dunia anggrek dari berbagai daerah di Indonesia.
“Alhamdulillah, Solo Anggrek Festival 2025 sudah bisa berjalan dengan lancar, meskipun ada kendala satu demi satu. Kami mohon maaf bila ada kekurangan, karena ini adalah event pertama,” tuturnya.
“Tapi justru dari sinilah semangat itu muncul, bahwa kita harus mulai dulu. Kalau tidak dimulai, tidak akan pernah terjadi,” ungkap Arifin.
Event ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi Solo sebagai kota yang ramah bagi pengembangan tanaman anggrek. Sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi hijau berbasis komunitas.
Arifin berharap festival ini bisa menjadi cikal bakal lahirnya agenda tahunan yang tidak hanya dinantikan masyarakat Solo, tetapi juga pecinta anggrek di seluruh nusantara.
“Harapan kami, Solo Anggrek Festival ke depan bisa menjadi tonggak awal untuk membangkitkan ekonomi di bidang anggrek, pelestarian lingkungan, dan tentu saja menggerakkan roda perekonomian Solo Raya,” tambahnya.
Wali Kota Respati Ardi menyampaikan apresiasi kepada panitia seluruh pihak yang berkontribusi dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Tentunya festival ini bukan hanya menjadi ajang promosi tanaman anggrek tetapi juga sebuah langkah konkret dalam upaya pelestarian keanekaragaman,” lanjut Arifin.
Menurutnya, anggrek merupakan simbol eksotisme dan kekayaan alam tropis yang dimiliki bangsa Indonesia. Ribuan jenis anggrek tumbuh di berbagai penjuru nusantara.
Bahkan banyak jenis anggrek di Indonesia adalah spesies endemik yang memiliki nilai ekologis estetika dan ekonomi yang tinggi.
“Tentunya kegiatan ini juga sejalan dengan pemerintah kota kami sebagai Kota event dan Kota yang siap dengan berbagai acara apapun,” beber Arifin.
Dalam rangkaian Solo Anggrek Festival 2025, juga digelar lomba anggrek yang diikuti oleh berbagai peserta dari luar kota.
Antusiasme yang tinggi dari peserta dan pengunjung menunjukkan bahwa festival ini memiliki daya tarik yang besar.
Di sisi lain, event ini juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi event unggulan Kota Solo di masa depan.