Ahmad Dhani Mendapat Gelar Kraton Solo, Siap Lestarikan Budaya Jawa

Ahmad Dhani usai mendapatkan gelar dari Kraton Solo, Jumat (25/7/2025).

Solokini.com, Solo – Ahmad Dhani, musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI, mendapatkan gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Kraton Solo), Jumat (25/7/2025) malam.

Saat awak media menanyakan soal gelar lengkap dari Kraton solo, Ahmad Dhani berkelakar agak sulit menghafalkannya.

“Kekancingannya apa? Kanjeng Pangeran Ahmad Dhani Sastroatmojo Joyonegoro, agak susah ngapalinnya,” ujarnya usai prosesi di kompleks Kraton Solo.

Terkait penganugerahan gelar dari Kraton Solo, Ahmad Dhani mengaku cukup mendadak, sekitar seminggu lalu. Sebelumnya, ia juga tak sempat menghadiri undangan kegiatan Suro dari Kraton Solo.

“Nah ini sekarang penutupan Suroan, saya bisa kebetulan. Dan ternyata penutupan ini ada kekancingan. Saya juga baru tau kekancingan ini ternyata pemberian gelar,” urainya.

“Saya sempat mikir, datang enggak ya. Ternyata ya harus datang karena diberi gelar,” jelas Ahmad Dhani.

Ahmad Dhani mengaku dengan mendapatkan gelar dari Kraton Solo tersebut tentu menjadi beban, kendati demikian ia mengaku senang.

“Ya pastinya jadi beban ya. Karena mau nggak mau kan, apapun nanti di masa depan, ya tugas saya itu memberikan berbagai macam informasi sejarah tentang Kraton Solo,” tuturnya.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani mengaku memiliki kewajiban yang kemungkinan diwujudkan dalam bentuk kurikulum. Bagaimana memberikan sejarah yang komprehensif soal Kraton dari awal, era PB X hingga sekarang PB XIII.

Ia menambahkan, mungkin sejarah soal Kraton Solo belum lengkap di kurikulum Dikdasmen. Hal itu menjadi tugasnya. Supaya generasi muda punya pengertian tentang sejarah Kraton Solo yang komprehensif, tidak terputus-putus.

“Intinya kita punya tugas untuk melestarikan budaya Kraton khususnya Solo. Dan memberikan banyak, artinya pemahaman tentang sejarah Kraton Solo baik dari awal berdirinya hingga sekarang,” papar Ahmad Dhani.

Baca Juga :  Bridgestone Alenza Terpilih Kembali sebagai Ban Resmi Honda HR-V

“Dan saya sebagai orang yang dikasi gelar punya kewajiban untuk memberikan informasi-informasi tentang sejarah masa lalu maupun sekarang tentang Kraton Solo,” tandasnya.

Ahmad Dhani mengaku senang karena dengan mendapatkan gelar artinya ia menjadi bagian dari sejarah pecahan Kerajaan Mataram Islam.

“Senenglah. Menjadi bagian dari Mataram Islam ya seneng banget. Terus terang saya penggemar sejarah Mataram Islam,” ungkapnya.

Soal sejarah Kraton Kasunanan Surakarta, Ahmad Dhani mengaku tahu. Kemudian ia menyebutkan deretan tokoh penting terkait, mulai dari Ki Ageng Pemanahan sampai sekarang PB XIII.

“Cukup lumayan saya, pengetahuan soal sejarah Mataram Islam,” kata Ahmad Dhani.

“Ya tentunya seneng. Karena saya termasuk pemerhati sejarah Mataram Islam. Di rumah saya banyak lukisan PB XIII, IX, dan X,” imbuhnya.

Ahmad Dhani dan KGPH Dipokusumo.

Setelah mendapat gelar, Ahmad Dhani mengatakan akan mengikuti rangkaian kegiatan Suro Kraton Solo pada tahun depan, mulai dari kirab termasuk ke Pantai Parang Kusumo.

“Kirab juga belum pernah, tahun depan insyaAllah bisa,” kata Ahmad Dhani.

Ahmad Dhani juga menjelaskan, ia sengaja memilih adat Solo dalam prosesi pernikahan Al Ghazali karena menyukai adat istiadatnya dan memiliki kedekatan dengan Kraton Solo.

“Kebetulan saya peneliti sejarah Mataram Islam, saya menyukai adat istiadat tradisionalnya. Kebetulan Al juga sama dengan saya, jadi ya wajar saja,” terangnya.

“Kita kebetulan punya kerabat juga dekat dengan Kraton Solo. Kenapa Kraton Solo ya ada sebab musababnya,” lanjut Ahmad Dhani.

Baca Juga :  Rating Puskesmas di Solo: Gajahan Terendah, Setabelan Tertinggi

Ahmad Dhani mengatakan, tak hanya dengan Kraton Solo, ia juga punya kedekatan dengan Kraton Jogja dan Pura Mangkunegaran. Hanya saja, ia lebih akrab ke Kraton Solo.

Apakah ke depan Ahmad Dhani akan membuat karya musik yang terinspirasi dari Kraton Solo? Ia tak menjawab secara gamblang.

“Ya sebenarnya lebih baiknya memikirkan bagaimana kelangsungan Kraton Solo itu sendiri,” ungkapnya.

“Bagaimana supaya kita bisa saling melestarikan Kraton Solo. Supaya generasi muda nggak lupa kita punya kerajaan Kraton Solo,” tambahnya.

Sementara itu, Perwakilan Keraton, KGPH Dipokusumo menjelaskan, kekancingan ini merupakan salah satu rangkaian penutupan kegiatan di bulan Suro.

“Jadi dalam upacara penutupan kegiatan bulan Suro ini, Sinuwun (Paku Buwono XIII) memberikan gelar kepada beberapa sahabat. Khususnya malam hari ini memberikan kepada Mas Ahmad Dhani,” tuturnya usai acara.

“Karena beliau mendapatkan laporan Mas Ahmad Dhani ini baru saja mantu, mantu itu menggunakan tata cara adat kraton,” imbuh Dipokusumo.

Pernikahan putra pertama Ahmad Dhani, Al Ghazali dengan Alyssa Daguise pada 16 Juni 2025 lalu sesuai dengan standard kraton.

Artinya, Ahmad Dhani telah melakukan upaya pelestarian termasuk pengembangan budaya Jawa, salah satunya adalah melalui prosesi perkawinan.

“Untuk itu, Mas Ahmad Dhani ini mendapatkan gelar,” tandas Dipokusumo.

Sedangkan istri Ahmad Dhani, Mulan Jameela, yang turut hadir saat itu tidak mendapatkan gelar dari Kraton Solo.

Selain pemberian gelar, Kraton Solo menutup bulan Suro ini dengan pagelaran wayang kulit. Acara berlangsung di depan Kraton Solo gratis untuk masyarakat umum.

Berita sebelumyaXynergy KAI Expo 2025, Tawarkan Konser Musik dan Diskon Tiket Hingga 60%
Berita berikutnyaTri dan 1.000 Guru Foundation Salurkan 1.000 Routers ke 400 Sekolah, Buka Akses Digital di Pelosok Indonesia