Karanganyar Go Market Raup Rp 1,4 M Lewat Transaksi Tunai di SGS 2025

Karanganyar Go Market turut memeriahkan Solo Raya Great Sale (SGS) 2025.

Solokini.com, Karanganyar – Karanganyar Go Market meraup Rp 1,4 miliar lewat transaksi tunai di Solo Raya Great Sale (SGS) 2025 dalam waktu singkat.

Perubahan strategi sederhana berbuah manis dalam gelaran Karanganyar Go Market SGS 2025 di Kabupaten Karanganyar.

Perputaran uang tunai selama Karanganyar Go Market SGS melonjak drastis, tidak termasuk QRIS.

Dalam waktu singkat, Karanganyar Go Market menyumbang lebih dari 50% dari nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

Nilai transaksi itu tercatat dalam aplikasi SGS 2025 hanya dari sektor UMKM dan pasar tradisional.

Angka tersebut jauh di atas prediksi awal dan jadi sorotan banyak pihak. Meskipun penggunaan Qris masih tetap di berlakukan.

“Awalnya kami terapkan QRIS, tapi ternyata tidak berjalan optimal di lapangan,” terang Koordinator Perdagangan Karanganyar Go Market SGS wilayah Karanganyar, Anton Sugiarto, Minggu (6/7/2025).

Baca Juga :  SGS 2025 Karanganyar Baru Sepekan, Transaksi Capai Rp 300M

“Banyak yang akhirnya lebih nyaman menggunakan uang tunai, jadi kami putuskan seluruh transaksi dilakukan secara cash,” lanjutnya.

Metode pembayaran tunai di Karanganyar Go Market SGS justru membuka ruang transaksi lebih luas.

Banyak pelaku UMKM dan pembeli merasa lebih leluasa tanpa batasan teknis yang sering menyertai sistem digital.

Sebelumnya, kata Anton, sistem QRIS sempat diterapkan di Karanganyar go Market SGS, namun responnya kurang maksimal.

Setelah beralih ke sistem tunai, antusiasme publik dan mitra usaha meningkat drastis. Meski demikian, sosialisasi cashless kepada masyarakat masih dilakukan.

“Transaksi awal hanya ratusan juta. Setelah diganti tunai, langsung naik ke miliaran,” ungkap Anton Sugiarto.

“Bahkan angka Rp 1,4 miliar itu belum mencakup sektor industri besar yang baru akan dilibatkan pada minggu kedua gelaran SGS,” tambahnya.

Baca Juga :  Norma Aesthetic Clinic Solo, Klinik Pertama dan Satu-satunya di Jawa Tengah dengan Ellanse Collagen Stimulator

Salah satu magnet utama dalam SGS Karanganyar adalah Go Market, sebuah ruang terbuka bagi UMKM untuk memamerkan produk unggulan.

Acara ini digelar di beberapa lokasi strategis dan menampilkan ribuan produk lokal mulai dari makanan, kerajinan, hingga busana.

Berdasarkan data sementara, Go Market sudah menarik lebih dari 30.000 pengunjung sejak dibuka. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah menjelang puncak acara.

“Kami ingin SGS jadi tonggak kebangkitan ekonomi rakyat. Karanganyar Go Market bukan cuma ajang jualan, tapi panggung besar UMKM lokal,” ujar Anton Sugiarto.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan tingginya antusiasme masyarakat, Karanganyar menargetkan total perputaran uang selama SGS 2025 mencapai Rp 2 triliun.

Target ini bukan sekadar angka, tapi cerminan optimisme bahwa UMKM mampu jadi motor utama ekonomi daerah.

Berita sebelumyaBPC PHRI Surakarta Gelar Breakfast Festival di CFD, Meriahkan Solo Raya Great Sale
Berita berikutnyaJelang Pra Porprov, KONI Surakarta Gelar Penyegaran Pelatih