Solokini.com, Solo – Prodi Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS Solo) memperkenalkan teknologi kemagnetan ke siswa dan guru di MAN 1 Grobogan.
Kegiatan itu merupakan upaya dari Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk aplikasi ilmu fisika di kehidupan sehari-hari.
Grup Riset Material dan Sensor Magnetik Prodi Fisika FMIPA UNS ini melaksanakan pengabdian di MAN 1 Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, pada Selasa (10/6/2025).
Pengabdian ini merupakan bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi yang rutin dilakukan oleh warga kampus UNS.
Mereka mengangkat tema “Pengenalan Aplikasi Kemagnetan pada Teknologi Tepat Guna Sederhana”.
Ketua Grup Riset, Profesor Budi Purnama memperkenalkan tim pengabdi yang hadir.
Tim terdiri dari Dr. Suharyana, Dr. Utari, Dr. Riyatun, Dr. Artono, Dr. Suharno, serta sejumlah mahasiswa Fisika FMIPA UNS.
Dalam sambutannya, Prof. Budi menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan harapan, siswa dapat lebih tertarik dan memahami manfaat fisika secara praktis.
“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan fisika dan aplikasinya pada kehidupan sehari-hari di kalangan siswa,” tutur Prof. Budi Purnama, Kamis (26/6/2025).
“Terutama kepada siswa MAN 1 Grobogan agar siswa tumbuh minat dan tertarik mempelajari fisika dan manfaatnya,” lanjutnya.
Kepala MAN 1 Grobogan, Moh. Soef, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim UNS.
Pihaknya berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin di masa mendatang.
“Kegiatan ini seperti tumbu oleh tutup,” kata Moh. Soef.
“Yaitu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh MAN 1 Grobogan yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian, Dr. Suharyana menjelaskan berbagai alat berbasis kemagnetan yang sering digunakan masyarakat.
Ia mencontohkan seperti kipas angin, dinamo, hingga peralatan elektronik lain yang berbasis magnet.
Dr. Suharyana juga menyampaikan pentingnya kesadaran masyarakat akan manfaat teknologi sederhana berbasis kemagnetan.
“Alat-alat berbasis bahan magnetik dan aplikasinya banyak sekali contohnya seperti kipas angin, dinamo, dan masih banyak lagi,” terangnya.
“Hal yang menarik di masyarakat kita adalah tidak menyadarinya kalau itu semua sudah memanfaatkan,” ucap Dr. Suharyana.
Usai pembukaan, kegiatan inti berupa pelatihan langsung dilakukan bersama siswa MAN 1 Grobogan.
Pelatihan dimulai dengan pengenalan alat, diikuti pemaparan materi dan praktik merakit motor listrik sederhana.
Selama pelatihan berlangsung, siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap sesi kegiatan.
Tim mahasiswa dan dosen UNS mendampingi para siswa sehingga pelatihan berjalan lancar dan interaktif.
Di akhir kegiatan, siswa menerima satu set peralatan motor listrik sederhana untuk dirakit secara mandiri.
Harapannya, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi jembatan kolaborasi UNS dengan sekolah-sekolah di daerah.
Program ini juga menjadi sarana memperkenalkan fisika secara aplikatif kepada pelajar di berbagai wilayah.